Kesadaran Sangat Rendah, Jalan Raya Jadi Mesin Pembunuh Mengerikan

Kesadaran Sangat Rendah, Jalan Raya Jadi Mesin Pembunuh Mengerikan


Luapan kendaraan roda dua maupun roda empat yang memenuhi jalan jalan utama maupun jalan lintas di kota kota besar di Indonesia kerap kali terjadi kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa. Anda bisa bayangkan semua umur produktif pasti setiap hari memanfaakan jalan bahkan banyak uang menggantungkan 24 jam hidupnya dijalanan seperti sopir sopir jarak jauh. Berita seperti ini hampir kita lihat setiap hari di media bahkan sering kita lihat didepan mata kita sendiri. Penyebabnya sebagian besar adalah pemakai jalan atau pengendara selain faktor kerusakan jalan atau faktor alam.


Di artikel kali ini saya hanya ingin mengungkapkan kekhawatiran akan kejadian berbagai kecelakaan di jalan raya karena saya sebagai pengguna jalan dengan 5 jam hidup di jalan setiap hari atau 150 km perjalanan tempuh pulang balik. Kekhawatiran jalan raya menjadi mesin pembunuh ini masuk akal ditengah ketidak sadaran pemakai jalan untuk mentaati peraturan lalulintas. Jalan sebagai sarana milik bersama, milik umum perlu memperhatikan hak dan kuwajiban saat berada dijalanan. Itulah mengapa rambu rambu jalan harus ditaati sepenuhnya.

Berbagai kesalahan aktifitas paling fatal saat berada dijalan yang sering saya lihat seperti terlalu cepat mengendarai kendaraan, tidak memakai helm, kendaraan yang tidak layak namun dipaksakan untuk dikendarai, menerobos lampu merah. fatalnya, karena jalan adalah milik bersama, jika ada satu yang melakukan kesalahan seperti diatas dampak buruknya akan dialami oleh orang lain disekitarnya. Oleh karena itu kuncinya adalah kesadaran diri sendiri untuk menjaga ketertiban berlalulintas agar semua orang bisa aman dan selamat saat dijalan raya.

Seperti yang saya alami sendiri ternyata masih banyak orang tidak menyadarinya. Terbukti tindakan kepolisian lalulintas yang selalu memberi peringatan namun banyak yang tidak digubris oleh pengguna jalan. Masih banyak yang menerobos lampu merah, melawan arus, berkendara dengan kecepatan tinggi yang sangat membahayakan pengguna lainnya. Jika tidak ada kesadaran berarti  tidak mau menjaga nyawa sendiri dari maut.

Pertanyaan besar adalah mengapa orang tidak mau menyadarinya ?, bagi saya jawabannya adalah simpel karena tidak banyak orang menjadikan aktifitas disiplin di jalan raya sebagai gaya hidup. Menumbuhkan kebiasaan berlaku disiplin diri sendiri adalah kunci suksesnya. Nah, masalahnya adalah menyadarkan perilaku ini tidak mudah, banyak faktor yang mempengaruhi seperti emosi, kebutuhan, tekanan, bahkan bisa jadi pada skala lebih luas adalah pada ekonomi, suku atau bahkan bangsa dan negara. Kita ambil contoh negara dengan ekonomi lebih mapan kesadaran untuk mentaati peratauran lalulintas semakin tinggi.


Ditengah rendahnya kesadaran sesama pemakai jalan, alangkah baiknya seminimal mungkin kita kurangi waktu tempuh saat berada dijalan raya baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga. Namun kalau tidak bisa sama sekali cukup dengan memilih kendaraan dengan tingkat resiko kecelakaan paling minimal. Saya dan keluarga lebih memilih angkutan umum daripada menggunakan kendaraan sendiri. Namun demi safety, kendaraan umum juga perlu memilih yang layak kendara. Jika Anda sebagai pelanggan setianya tidak sulit memilih kendaraan mana yang lebih layak dan yang tidak. Selain bentuk fisik angkutan dan suara mesinnya yang paling pentiung adalah sopirnya. Anda pasti sudah bisa membedakan mana sopir yang stabil dan penuh emosi saat membawa penumpang jika setiap hari memakai jasa angkutan yang itu itu saja.

Tidak banyak yang bisa saya tulis pada tips ini karena jika kita sudah menyadari resiko di jalanan dan orang lain tidak menyadarinya juga tidak ada gunanya sama sekali. Yang bisa kita lakukan hanyalah semampu mungkin memilih cara paling aman saat berada dijalan raya disaat yang sama banyak orang yang tidak punya kesadaran atau kesadarannya sangat rendah saat berada dijalanan.

Disclaimer : Tulisan pada blog ini merupakan pendapat pribadi penulis, bukan cerminan sikap atau pendapat instansi dan organisasi manapun.

Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------